Paper 5.
Nama : Mohamad Yudha Sulistio
NPM : 14215270
Kelas
: 1EA17
Fakultas
: Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Manusia dan Kasih Sayang
1. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa
Indonesia karya W.j.s. Purwadarminta, cinta adalah rasa suka, sayang ataupun
rasa kasih yang membuat hati seseorang tertarik akan sesuatu. Sedangkan arti
kasih mempunyai arti perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan.
Bisa dibilang kedua kata tersebut mempunyai arti yang hampir sama. Kata kasih
memperkuat kata cinta, karena itulah cinta kasih dapat juga kita artikan
sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh
perasaan belas kasihan. Walau mempunyai arti yang hampir sama, cinta dikatakan
lebih mengandug pengertian mendalamnya sebuah rasa, sedangkan kasih lebih
keluarnya rasa atau bisa dikatakan wujud dari cinta itu sendiri.
Cinta memegang peranan yang
penting dalam kehidupan, karena cinta merupakan landasan dalam sebuah
perkawinan. Cinta juga adalah sebagai pengikat hubungan anatara manusia dengan
Tuhannya sehingga manusia bisa menyembah Tuhannya dengan ikhlas, pengikuti
perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Dalam ajaran agama islam yang tersebut didalam Al-Qur’an, cinta memiliki tiga tingkatan
yakni cinta tingkat tertinggi, cinta menengah, dan cinta rendahan.
Cinta tingkat tertinggi adalah
cinta kepada Allah, kepada Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Hal ini
merupakan keharusan bagi umat islam karena tidak diragukan lagi bahwa orang
yang telah merasakan nikmatnya iman akan meyakini bahwa hanya Tuhan lah
satu-satunya zat yang maha sempurna, maha indah, dan maha agung di dunia ini.
Cinta tingkat menengah adalah
cinta kepada orang tua, anak, suami/istri dan kerabat. Cinta menengah adalah
suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Perasaan lembut yang
diberikan oleh Tuhan dalam jiwa dan hati inilah yang membentuk perasaan cinta
dan kasih sayang dari seseorang terhadap orang lain.
Cinta tingkat rendahan
adalah cinta yang keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Bentuknya bisa
berupa cinta kepada setan, cinta didasrkan hawa nafsu, dan sebagainya.
2. Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam kehidupan manusia, cinta
bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk. Ada manusia yang mencintai dirinya
sendiri. Ada manusia yang mencintai orang lain seperti istri/suami atau kepada
anak dan keluarganya. Ada pula manusia yang mencintai Tuhan dan Rasul-Nya.
Berbagai bentuk dari cinta bisa kita temukan dalam Al-Qur’an.
Yang pertama adalah cinta diri.
Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Sebagai contoh, wujudnya bisa
digambarkan sebagai kecintaan manusia terhadap harta yang bisa merealisasikan
segala keinginannya dan memudahkannya dalam mencapai kesenangan dan kemewahan
hidup. Tidak ada yang salah dengan itu, namun seharusnya cinta manusia pada
dirinya sendiri janganlah terlalu berlebihan. Lebih baik jika cinta kepada diri
sendiri diimbangi dengan cinta kepada orang lain dan cinta dalam berbuat kebaikan
kepada mereka.
Yang kedua adalah cinta kepada
sesama manusia. Didalam Al-Qur’an, Allah SWT menyuruh seluruh hambanya untuk
saling mencintai sesama orang beriman seperti mencintai dirinya sendiri.
Yang ketiga adalah cinta
seksual. Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Dorongan seksual
menyebabkan lahirnya keturunan yang penting demi kelangsungan jenis makhluk
hidup.
Yang keempat adalah cinta
kebapakan. Cinta kebapakan diwujudkan dalam bentuk perhatian seorang bapak atau
ayah kepada anaknya. Bentuknya bisa berupa nasehat atau arahan yang diberikan
kepada anak-anaknya demi kebaikan anaknya sendiri.
Yang kelima adalah cinta kepada
Allah. Manusia yang mencintai Allah akan menjaga perilakunya dan mengharapkan
pahala serta kebaikan dari Allah. Cinta yang ikhas dari seorang manusia kepada
Allah akan membuat cinta itu menjadi pendorong yang mengarahkannya dalam
kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya.
Dan yang terakhir, cinta kepada
rasul. Sebagai utusan Allah. rasul merupakan sosok ideal yang bisa manusia
jadikan contoh dalam menjaga perilaku, maupun sopan santun.
3. Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut
kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.
Poerwadarminta adalah perasaan sayang. Perasaan cinta atau suka kepada
seseorang. Dalam kehidupan berkeluarga, kasih sayang merupakan kunci
keharmonisan sebuah keluarga. Dalam kasih sayang, sadar atau tidak
masing-masing pihak dituntut bertanggung jawab, berkorban, jujur, saling
percaya, saling mengerti, saling terbuka sehingga keduanya bisa menjadi satu
kesatuan yang utuh.
Kasih sayang merupakan dasar
komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara orang tua dengan anak
bertujuan supaya anak bisa berkembang menjadi pribadi yang baik. Orang tua
dalam memberikan kasih sayang kepada anaknya bermacam-macam bentuknya,
diantaranya :
a. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat
pasif. Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang kepada anaknya baik
berupa moral-materiil sebanyak-banyaknya, sedangkan si anak menerim saja. Hal
ini dapat membuat anak menjadi takut dalam menyatakan pendapatnya sehingga si
anak akan sulit berdiri sendiri dalam dunia masyarakat.
b. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat
aktif. Dalam hal ini si anak berlebihan dalam memberikan kasih sayang kepada
orang tuanya, orang tuanya tidak mempedulikan dan tidak perhatian atas apa yang
telah dilakukan anaknya.
c. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat
pasif. Dalam hal ini kehidupan keluarga sangat dingin. Tidak ada saling tegur
sapa bila tidak penting. Orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
d. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat
aktif. Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang satu
sama lain. Sehingga hubungan anak dengan orang tua berjalan dengan harmonis.
4. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata
mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan yang
akrab baik laki-laki maupun perempuan yang sedang dimabuk asmara maupun yang
sudang menjadi pasangan suami-istri. Kemesraan pada dasarnya merupakan wujud
kasih sayang yang dalam. Kemampuan mencinta memberi nilai dalam hidup kita.
Bila seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai cinta. Cinta yang
berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan.
Kemesraan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk
seni sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
5. Pemujaan
Pemujaan merupakan salah satu
bentuk cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi
ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhannya tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
manusia. Hal itu karena pemujaan kepada Tuhan merupakan inti, nilai dan makna
kehidupan yang sebenarnya. Semua itu
terjadi karena Tuhan lah yang menciptakan manusia juga alam semesta.
Tuhan adalah pencipta dan Tuhan
juga adalah penghancur segalanya. Karena itu jelaslah manusia takut kepada-Nya
dan memuja-Nya karena Tuhan adalah sang pencipta alam semesta termasuk manusia
itu sendiri. Bentuk kecintaan manusia kepada Tuhan diwujudkan dalam bentuk
ibadah baik itu dengan cara pemujaan maupun sholat. Ibadah pada dasarnya
merupakan cara berkomunikasi manusia dengan Tuhannya. Memohon ampun atas segala
dosa-dosanya, meminta perlindungan kepada-Nya, memohon supaya ditunjukkan jalan
yang benar, dan lain sebagainya merupakan bentuk-bentuk daripada ibadah.
Bila setiap hari manusia memuja
kebesaran-Nya dan selalu memohon apa yang diinginkannya, dan Tuhan
mengabulkannya, maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhannya adalah cinta
mutlak. Cinta yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Dan alangkah besarnya dosa
kita, bila kita tidak mencintai-Nya walaupun hanya sekejap.
6. Belas Kasihan
Belas
kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain.
Rasa belas kasihan membuat orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau
memberikan sesuatu yang bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang
yang mengalami kesulitan atau musibah. Belas kasihan juga dilandaskan dengan
rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama umat manusia kita harus saling
tolong menolong untuk meringankan beban setiap orang yang mengalami kesulitan.
Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan. Belas kasihan dapat
menimbulkan daya kreatifitas yang berarti orang yang dapat berbuat,berkarya,mencipta,dsb.
Kreatifitas itu bisa dalam bentuk seni yaitu seni suara,seni sastra,dll..
7. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis adalah
kehausan akan penyatuan yang sempurna dengan orang lain. Pada hakekatnya cinta
kasih erotis bersifat eksklusif bukan universal, dan juga merupakan bentuk
cinta kasih yang tidak dapat dipercaya.
Dalam cinta kasih erotis
terdapat eksklusivitas yang tidak dimiliki cinta kasih persaudaraan dan cinta
kasih keibuan. Kerap kali eksklusivitas cinta kasih erotis sering disalah
artikan sebagai suatu ikatan hak milik. Cinta kasih erotis yang eksklusif
hanyalah bila seseorang menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif hanya
dengan satu orang lain saja. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih
terhadap orang lain hanyalah dalam segi fusi-fusi dan keikutsertaan dengan
semua aspek kehidupan orang lain, tetapi bukan dalam arti cinta kasih kesaudaraan
yang mendalam terhadap orang lain.
Cinta kasih erotis dikatakan
cinta kasih yang sebenarnya apabila mempunyai satu pendirian, yaitu bila
seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi serta menerima pribadi orang
lain dengan sepenuh hati. Cinta kasih pada hakekatnya merupakan kemauan. Suatu
keputusan untuk mengikat hidupnya dengan kehidupan orang lain.