Jumat, 30 Oktober 2015

Ilmu Budaya Dasar



Paper 6.

Nama             : Mohamad Yudha Sulistio
NPM              : 14215270
Kelas              : 1EA17
Fakultas         : Ekonomi
Jurusan          : Manajemen

Cerpen tentang kasih sayang.



Kasih Sayang Seorang Ibu

Matahari masih belum terbit, adzan subuh masih belum berkumandang. Tapi,dengan bantuan anaknya Minah mempersiapkan barang dagangannya yang akan di bawa ke pasar. Minah berkata “Ina nanti semuanya susun di keranjang ya”. “Iya bu” jawab Ina. Setelah semua dagangan Minah di susun dalam keranjangnya Minah berangkat menuju pasar tempat biasa dia menjajakan dagangannya. Dengan langkah yang perlahan Minah membawa beban yang lebih dari 8kg di pundaknya. Mungkin ia ingin mengeluh, namun ia tak memilki waktu untuk itu. Sebab jangankan untuk memikirkan sesuatu yang tak berguna seperti itu, untuk sekedar beristirahat sejenak saja ia tak bisa. Waktu mendekati pukul setengah 4 pagi, ia harus bergegas sebelum kehabisan tempat untuk menjajakan barang dagangannya.

Setelah suaminya meninggal dunia Minah terpaksa untuk bekerja agar bisa memenuhi kebutuhan hidup dia dan anaknya. Setiap hari ia harus berperan ganda, yaitu suatu saat ia harus menjadi seorang ayah, dan suatu saat dia harus berada di jalannya sebagai seorang ibu. Walaupun ia harus berperan sebagai seorang ayah dan juga seorang ibu, ia tetap mensyukuri hiup ini. Dan ia bahagia asalkan ia bisa hidup bersama anaknya.

Setiba di pasar ia mulai menurunkan barang dagangan yang ada di pundaknya dan mengeluarkan barang dagangannya. Dengan hati–hati Minah menyusun barang dagangannya di atas sebuah terpal yang tak begitu besar. Dengan penuh harap dia menunggu pembeli yang akan membeli barang dagangannya. Setelah sabar menunggu beberapa orang mulai berdatangan untuk membeli barang danggannya. Dengan wajah tersenyum dia melayani orang-orang yang hendak membeli barang dagangannya.

Matahari telah lama terbit, suasana di pasar mulai sepi, hanya ada beberapa pedagang yang belum menghabiskan barang dagangannya. Dengan wajah sedikit murung Minah melihat barang dagangannya. Barang – barang yang ia bawa dari rumah masih tersisah seperempat bagian. Karena pedagang yang lain sudah mulai membersikan sisa-sisa barang dagangannya, dengan terpaksa Minah membawa pulang sisa barang dagangannya.

Minah segera pulang kerumah untuk beristirahat dan menghangatkan tubuh yang dihembus angin pagi. Baru sejenak ia beristirahat, tapi beberapa perkerjaan rumah tangga harus segera dikerjakan. Adzan zuhur tak lama lagi akan berkumandang dan pekerjaan Minah baru selesai. Setelah lelah bekerja Minah melanjutkan istirahatnya. Setelah adzan zuhur berkumandang ia melaksanakan shalat.

Tak lama kemudian Ina pulang, ia lalu mengucapkan salam “Assalamualaikum bu.” Lalu dijawab dengan ibunya “Waalaikum salam nak.” Sambil mencium tangan ibu Ina berkata “Bu, seragam sekolah ku sudah rusak dan sempit bu.”, Ibunya berkata “Oh iya nak nati ibu ngumpulin uang dulu ya, baru kita beli baju sekolahmu yang baru.”. Ina menjawab “Yah bu, tapi jangan kelamaan ya bu.” Dengan tubuh yang masih setengah lelah Minah mulai memutar otak. Ia memikirkan bagaimana caranya ia bisa mengumpulkan uang untuk membelikan seragam sekolah baru untuk anaknya.

Di bawah terik matahari Minah berkeliling kampung, untuk mencari pekerjaan tambahan.  Sehingga ia bisa membelikan anaknya seragam sekolah yang baru. Minah mendatangi rumah tetangganya satu-persatu dan bertanya apakah ada pekerjaan yang bisa ia lakukan untuk mendapat upah.
Akhirnya Minah mendapat pekerjaan tambahan pada hari itu yaitu sebagai tukang cuci di rumah tetangganya tanpa sepengetahuan anaknya. Setelah satu jam bekerja Minah mendapatkan upah. Setelah uang hasil berjualan tadi pagi dan upah mencuci tadi cukup untuk membeli seragam baru Minah pun pergi ke pasar untuk membeli seragam baru untuk anaknya.

Setelah membeli seragam baru Minah pun pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah Minah pun mengetuk pintu dan berkata "Assalamualikum nak.” Ina pun membukakan pintu sambil berkata “Waalaikum salam bu, ibu darimana saja?” “Ibu habis dari pasar nak beli seragam baru untuk kamu.” Kata Minah sambil memberikan seragam baru kepada anaknya. “Alhamdulillah terimakasih ibu sudah mau membelikan Ina seragam baru.” Kata Ina sambil memeluk ibunya. “Iya sama-sama nak, belajar yang rajin ya nak biar sukses.” Kata Minah.

Keesokan harinya Ina pun pergi ke sekolah dengan tampak ceria dan sangat bersemangat. Ia ingin membalas pengorbanan ibunya dengan cara belajar yang rajin.

Kamis, 22 Oktober 2015

Ilmu Budaya Dasar



Paper 5.

Nama              : Mohamad Yudha Sulistio
NPM               : 14215270
Kelas               : 1EA17
Fakultas          : Ekonomi
Jurusan           : Manajemen

                                                      Manusia dan Kasih Sayang



1.    Pengertian Cinta Kasih

     Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.j.s. Purwadarminta, cinta adalah rasa suka, sayang ataupun rasa kasih yang membuat hati seseorang tertarik akan sesuatu. Sedangkan arti kasih mempunyai arti perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Bisa dibilang kedua kata tersebut mempunyai arti yang hampir sama. Kata kasih memperkuat kata cinta, karena itulah cinta kasih dapat juga kita artikan sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh perasaan belas kasihan. Walau mempunyai arti yang hampir sama, cinta dikatakan lebih mengandug pengertian mendalamnya sebuah rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya rasa atau bisa dikatakan wujud dari cinta itu sendiri.

     Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan, karena cinta merupakan landasan dalam sebuah perkawinan. Cinta juga adalah sebagai pengikat hubungan anatara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia bisa menyembah Tuhannya dengan ikhlas, pengikuti perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya. Dalam ajaran agama islam yang tersebut didalam Al-Qur’an, cinta memiliki tiga tingkatan yakni cinta tingkat tertinggi, cinta menengah, dan cinta rendahan. 

     Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, kepada Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Hal ini merupakan keharusan bagi umat islam karena tidak diragukan lagi bahwa orang yang telah merasakan nikmatnya iman akan meyakini bahwa hanya Tuhan lah satu-satunya zat yang maha sempurna, maha indah, dan maha agung di dunia ini.

     Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, suami/istri dan kerabat. Cinta menengah adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Perasaan lembut yang diberikan oleh Tuhan dalam jiwa dan hati inilah yang membentuk perasaan cinta dan kasih sayang dari seseorang terhadap orang lain.


           Cinta tingkat rendahan adalah cinta yang keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Bentuknya bisa berupa cinta kepada setan, cinta didasrkan hawa nafsu, dan sebagainya.
     
2.    Cinta Menurut Ajaran Agama

     Dalam kehidupan manusia, cinta bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk. Ada manusia yang mencintai dirinya sendiri. Ada manusia yang mencintai orang lain seperti istri/suami atau kepada anak dan keluarganya. Ada pula manusia yang mencintai Tuhan dan Rasul-Nya. Berbagai bentuk dari cinta bisa kita temukan dalam Al-Qur’an.

     Yang pertama adalah cinta diri. Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Sebagai contoh, wujudnya bisa digambarkan sebagai kecintaan manusia terhadap harta yang bisa merealisasikan segala keinginannya dan memudahkannya dalam mencapai kesenangan dan kemewahan hidup. Tidak ada yang salah dengan itu, namun seharusnya cinta manusia pada dirinya sendiri janganlah terlalu berlebihan. Lebih baik jika cinta kepada diri sendiri diimbangi dengan cinta kepada orang lain dan cinta dalam berbuat kebaikan kepada mereka.

     Yang kedua adalah cinta kepada sesama manusia. Didalam Al-Qur’an, Allah SWT menyuruh seluruh hambanya untuk saling mencintai sesama orang beriman seperti mencintai dirinya sendiri.

     Yang ketiga adalah cinta seksual. Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Dorongan seksual menyebabkan lahirnya keturunan yang penting demi kelangsungan jenis makhluk hidup.

     Yang keempat adalah cinta kebapakan. Cinta kebapakan diwujudkan dalam bentuk perhatian seorang bapak atau ayah kepada anaknya. Bentuknya bisa berupa nasehat atau arahan yang diberikan kepada anak-anaknya demi kebaikan anaknya sendiri.

     Yang kelima adalah cinta kepada Allah. Manusia yang mencintai Allah akan menjaga perilakunya dan mengharapkan pahala serta kebaikan dari Allah. Cinta yang ikhas dari seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya.

     Dan yang terakhir, cinta kepada rasul. Sebagai utusan Allah. rasul merupakan sosok ideal yang bisa manusia jadikan contoh dalam menjaga perilaku, maupun sopan santun.

3.    Kasih Sayang

     Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang. Perasaan cinta atau suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berkeluarga, kasih sayang merupakan kunci keharmonisan sebuah keluarga. Dalam kasih sayang, sadar atau tidak masing-masing pihak dituntut bertanggung jawab, berkorban, jujur, saling percaya, saling mengerti, saling terbuka sehingga keduanya bisa menjadi satu kesatuan yang utuh.

     Kasih sayang merupakan dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara orang tua dengan anak bertujuan supaya anak bisa berkembang menjadi pribadi yang baik. Orang tua dalam memberikan kasih sayang kepada anaknya bermacam-macam bentuknya, diantaranya :

a.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif. Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang kepada anaknya baik berupa moral-materiil sebanyak-banyaknya, sedangkan si anak menerim saja. Hal ini dapat membuat anak menjadi takut dalam menyatakan pendapatnya sehingga si anak akan sulit berdiri sendiri dalam dunia masyarakat.
b.      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif. Dalam hal ini si anak berlebihan dalam memberikan kasih sayang kepada orang tuanya, orang tuanya tidak mempedulikan dan tidak perhatian atas apa yang telah dilakukan anaknya.
c.      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif. Dalam hal ini kehidupan keluarga sangat dingin. Tidak ada saling tegur sapa bila tidak penting. Orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
d.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif. Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang satu sama lain. Sehingga hubungan anak dengan orang tua berjalan dengan harmonis.

  
4.    Kemesraan

     Kemesraan berasal dari kata mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan yang akrab baik laki-laki maupun perempuan yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudang menjadi pasangan suami-istri. Kemesraan pada dasarnya merupakan wujud kasih sayang yang dalam. Kemampuan mencinta memberi nilai dalam hidup kita. Bila seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai cinta. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan.

     Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
  
5.    Pemujaan
     Pemujaan merupakan salah satu bentuk cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhannya tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Hal itu karena pemujaan kepada Tuhan merupakan inti, nilai dan makna kehidupan yang  sebenarnya. Semua itu terjadi karena Tuhan lah yang menciptakan manusia juga alam semesta.

     Tuhan adalah pencipta dan Tuhan juga adalah penghancur segalanya. Karena itu jelaslah manusia takut kepada-Nya dan memuja-Nya karena Tuhan adalah sang pencipta alam semesta termasuk manusia itu sendiri. Bentuk kecintaan manusia kepada Tuhan diwujudkan dalam bentuk ibadah baik itu dengan cara pemujaan maupun sholat. Ibadah pada dasarnya merupakan cara berkomunikasi manusia dengan Tuhannya. Memohon ampun atas segala dosa-dosanya, meminta perlindungan kepada-Nya, memohon supaya ditunjukkan jalan yang benar, dan lain sebagainya merupakan bentuk-bentuk daripada ibadah.

     Bila setiap hari manusia memuja kebesaran-Nya dan selalu memohon apa yang diinginkannya, dan Tuhan mengabulkannya, maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhannya adalah cinta mutlak. Cinta yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Dan alangkah besarnya dosa kita, bila kita tidak mencintai-Nya walaupun hanya sekejap.
  
6.    Belas Kasihan

Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan atau musibah. Belas kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama umat manusia kita harus saling tolong menolong untuk meringankan beban setiap orang yang mengalami kesulitan. Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan. Belas kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas yang berarti orang yang dapat berbuat,berkarya,mencipta,dsb. Kreatifitas itu bisa dalam bentuk seni yaitu seni suara,seni sastra,dll..

7.    Cinta Kasih Erotis

     Cinta kasih erotis adalah kehausan akan penyatuan yang sempurna dengan orang lain. Pada hakekatnya cinta kasih erotis bersifat eksklusif bukan universal, dan juga merupakan bentuk cinta kasih yang tidak dapat dipercaya.

     Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak dimiliki cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Kerap kali eksklusivitas cinta kasih erotis sering disalah artikan sebagai suatu ikatan hak milik. Cinta kasih erotis yang eksklusif hanyalah bila seseorang menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif hanya dengan satu orang lain saja. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi fusi-fusi dan keikutsertaan dengan semua aspek kehidupan orang lain, tetapi bukan dalam arti cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap orang lain.

     Cinta kasih erotis dikatakan cinta kasih yang sebenarnya apabila mempunyai satu pendirian, yaitu bila seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi serta menerima pribadi orang lain dengan sepenuh hati. Cinta kasih pada hakekatnya merupakan kemauan. Suatu keputusan untuk mengikat hidupnya dengan kehidupan orang lain.