Kamis, 05 April 2018

Etika dalam Berbisnis

Etika dalam Berbisnis


   Pada perkembangan zaman seperti saat ini semuanya kini telah mengalami perubahan, diantaranya yaitu di segi teknologi, sosial, politik, budaya,ekonomi, maupun segi bidang lainnya. Semua itu tidak lepas dari peranan manusia itu sendiri yang mempunya kemampuan untuk mengembangkan segi bidang yang ada. Dalam kehidupan manusia dituntut untuk melakukan inovasi dan bersikap kreatif dalam segala hal agar terciptanya sumber daya manusia yang berkompeten.
Dalam hidup, manusia pasti mempunyai masalah. Masalah manusia yaitu berupa kebutuhan manusia untuk terus tetap bertahan hidup, karena itulah merupakan permasalahan dasar manusia. Dan untuk mengatasi permasalahan itu manusia juga sudah dibekali oleh akal atau daya fikir bagaimana ia menjalani kehidupan. Manusia mempelajari segala hal agar ia bisa memenuhi segala kebutuhan hidupnya, salah satunya yaitu mempelajari tentang ekonomi.
Disamping manusia mempelajari tentang ekonomi tentunya setiap ilmu pasti mempunyai faktor-faktor didalamnya, seperti halnya ekonomi erat kaitanya dengan bisnis, dan bisnis itu sendiri berkaitan pula dengan transaksi, proses produksi, memperoleh untung dan interaksi satu manusia dengan manusia lainnya. Dan semua hal tersebut pasti mempunyai aturan dalam hal berbisnis, aturan tersebut lah yang dinamakan etika bisnis. Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business yang bisa merugikan banyak pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.
Etika sendiri yaitu ilmu tentang menentukan apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak kewajiban moral (akhlak), atau secara sederhana dapat diartikan seperti tingkah laku seseorang yang didalamnya terdapat unsur-unsur seperti kompetisi, tanggung jawab, relationship, dan kejujuran.
Kompetisi atau bersaing, setiap individu terlebih para produsen dituntun untuk mempunyai daya bersaing secara sehat, yaitu tidak menjatuhkan antara produsen satu dengan produsen lain dalam segi urusan berbisnis.
Tanggung jawab artinya keadaan wajib menanggung segala sesuatu kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dan lain sebagainya. Misalnya yaitu perihal pertanggungjawaban jika konsumen mendapatkan barang yang mengalami kerusakan harus diganti dengan produk baru yang tidak rusak oleh produsen. 
Relationship atau menjalin hubungan, hubungan kerja sama antara produsen dan konsumen harus terjalin dengan baik agar tercipta transaksi yang sehat serta tidak merugikan antara pihak satu dengan pihak lainya.
Kejujuran adalah sikap dasar yang harus dimiliki oleh setiap individu karena hal itu menentukan orang itu dapat dinilai baik atau tidaknya  dari sifat kejujuran tersebut. Sikap kejujuran ini sangat penting karena para konsumen yakin akan timbul rasa aman dan tidak akan khawatir terhadap bisnis yang dilakukan seseorang dan akan menjalin hubungan yang baik antara konsumen dan produsen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar