Paper 14.
Nama : Mohamad Yudha Sulistio
NPM : 14215270
Kelas : 1EA17
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Manusia dan Kegelisahan
1.
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah,
yang berarti tidak tentram hati nya, selalu merasa khawatir tidak tenang,tidak
sabar,cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang
tidak tentram hati maupun perbuatan nya, merasa khawatir, tidak tenang dalam
tingkah laku nya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat
diketahui dari tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan, ke khawatiran ataupun
ketakutan.
2.
Macam-Macam Kecemasan yang Dialami
Manusia
Tentang perasaan kecemasan, Sigmund
Freud membedakannya menjadi tiga macam, yaitu :
A.
Kecemasan obyektif (kenyataan), kegelisahan
ini mirip dengan kegelisahan terapan dan kegelisahan ini timbul akibat adanya
pengaruh dari luar atau lingkungan sekitar.
Contoh :
Tini
seorang ibu muda, mempunyai anak berumur dua tahun, Tina namanya. Tina tumbuh
sehat, montok, lucu, lincah, dan sangat akrab dengan ibunya. Hampir seluruh
waktu Tini tercurahkan untuk Tina. Ia keluar kerja demi Tina, anak yang baru
seorang itu. Sekonyong-konyong Tina sakit ; muntah-muntah disertai buang air.
Tini bingung, anaknya segera dibawa kerumah sakit. Kata dokter, Tina harus
dirawat di rumah sakit dan tidak boleh ditunggui. Tina menangis terus, tetapi
ibunya harus meninggalkannya. Tini gelisah, cemas, khawatir, memikirkan nasib
anaknya.
Pada
contoh tersebut jelas bagi kita, bahwa kecemasan yang diderita oleh ibu Tini
adalah karena adanya bahaya dari luar yang mengancam anaknya.
B.
Kecemasan neurotik (saraf). Kecemasan ini
timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund freud
kecemasan ini dibagi dalam tiga macam, yakni :
Kecemasan
yang timbul akibat penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan ini timbul karena orang itu takut
akan bayangannya sendiri, atau takut akan idenya sendiri, sehingga menekan dan
menguasai ego.
Contoh :
Ujang
anak laki-laki berumur 10 tahun, duduk di kelas 4 SD. Pada suatu hari ia diberi
tahu ayahnya bahwa bulan depan ayahnya pindah ke kota lain. Mereka sekeluarga
harus pindah. Sudah tentu ia harus ikut. Jadi, ia harus pindah sekolah ke kota
tempat ayahnya bertugas. Ibunya tampak
gelisah, karena ia telah merasa betah tinggal di tempat itu berkat adanya
seorang ibu yang aktif mengumpulkan dan memajukan ibu-ibu. Lebih-lebih Ujang, karena baik di
kampung maupun di sekolah ia memiliki banyak kawan. Ia takut kalau di tempat
baru kelak ia tidak merasa betah. Namun bila tidak ikut pindah, ia akan ikut
siapa?. Bila ikut pindah, bagaimana suasana di tempat baru nanti?. Ia takut pada bayangannya sendiri.
Rasa
takut irasional atau fobia. Rasa takut ini mudah menular sehingga kadang-kadang
tanpa alasan dan hanya karena pandangan saja, yang kemudia dilanjutkan dengan
khayalan yang kuat dan dapat menimbulkan rasa takut.
Contoh :
Orang
takut ular, binatang berbulu, atau takut lintah. Rasa takut seperti ini dapat
kita tekan, sehingga berkurang, atau hilang sama sekali. Pengalaman ketika
kecil dapat menjadikan anak takut akan sesuatu, seperti benda tajam, takut
darah, dan sebagainya.
Rasa takut lain seperti rasa gugup,
gagap, dan sebagainya.
Contoh :
Seseorang
yang tidak bisa menyanyi atau bicara di depan umum, sekonyong-konyong diminta
untuk menyanyi atau berpidato, ia akan gelisah, gemetar, dan hilang
keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau bernyanyi.
C.
Kecemasan
moral, Sifat seperti rasa iri, benci, dengki, dendam dan sebagainya adalah
sifat yang tidak terpuji baik diantara sesama manusia, maupun dihadapan Tuhan.
Dengan adanya sifat itu, seseorang akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah,
dan putus asa.
Setiap
orang memiliki emosi, dan emosi penting bagi kemajuan. Namun, emosi tidak
terbendung akan menyebabkan perasaan–perasaan cemas, gelisah, khawatir, benci
dan perasaan negatif lainnya. Perasaan itu demikian hebatnya, sehingga dapat
mendesak dan mengusir pikiran-pikiran tenang, tentram, segar, dan damai.
Contoh :
Andi
yang iri terhadap Budi karena usaha Budi lebih maju maka Andi menyuruh orang
untuk membakar tempat usaha Budi karena Andi timbul rasa benci terhadap Budi.
3.
Sebab-Sebab Kegelisahan
A.
Kurang
beriman
Pengaruh iman terhadap jiwa dan
kehidupan manusia diantaranya berani sebab bagi yang beriman tidak ada yang
lebih kuat Allah dan tidak ada kebesaran yang melebihi kebesaran Allah.
B.
Kurang
atau tidak yakin akan kekuatan diri sendiri
Kurang yakin akan kekuatan diri
sendiri menjadi seorang yang pengecut, ancaman yang dihadapinya terasa begitu
besar sebaliknya diri merasa kecil.
C.
Karena
merasa bersalah atau berdosa
Karena perbuatan dosa akan
mengguncangkan jiwa dan menimbulkan keraguan di dalam hatinya.
4.
Contoh Kegelisahan Manusia
A.
Budi
mencuri uang ibunya, setelah mencuri uang ibunya Budi pun menjadi gelisah. Ia menyadari
bahwa mencuri itu tidak baik.
B.
Andi
menitipkan motornya di parkiran dekat stasiun, ia merasa gelisah karena takut
motornya hilang dicuri.
C.
Baru-baru
ini terjadi ledakan bom di Sarinah, Jakarta yang dilakukan oleh teroris. Warga kota
lain memang tidak terkena ledakan bom tersebut secara langsung. Namun warga
kota lain menjadi gelisah takut kalau kota mereka juga terjadi ancaman bom seperti
yang terjadi di Sarinah.
5.
Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
Dalam mengatasi kegelisahan diperlukan
nilai-nilai agama seperti bersifat qana’ah (berpikir positif). pertama–tama harus
dimulai dari diri sendiri, yaitu
bersikap tenang. Dengan bersikap tenang, sehingga ketidaksabaran atau
kecemasnnya dapat dikurangi dengan berdo’a kepada Tuhan serta berusaha keras
untuk mengatasi hal yang membuatnya menjadi gelisah dan mungkin segala kesulitan
dapat diatasi.
Contoh:
Yudha merasa gelisah saat menunggu
hasil Ujian Nasional. Ia takut kalau nilainya jelek sehingga mengecewakan kedua
orang tuanya. Untuk mengatasi rasa gelisah itu, Yudha lalu mengambil wudhu dan
sholat serta berdoa agar mendapat nilai bagus dan agar menghilangkan rasa
gelisah itu.
6.
Pengertian Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata
terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti
sendiri, tidak dikenal,sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari
pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil.
Contoh:
Andi adalah anak seorang tukang sate,
ia sangat pintar dan rajin. Andi mendapat beasiswa dari Universitas Gunadarma,
sehingga ia sama sekali tidak membayar sepeserpun untuk kuliah disana. Namun,
disana ia diasingkan oleh Budi dan kawan-kawannya, karena Budi merupakan
seorang anak pengusaha kaya, Budi tidak mau bergaul dengan orang-orang yang
dibawah levelnya, sehingga Andi diasingkan dalam pergaulan.
7.
Pengertian Kesepian
Kesepian adalah keadaan emosi dan
kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh hasrat
akan hubungan akrab tetapi tidak dapat
mencapainya. Individu yang tidak menginginkan teman bukan orang yang kesepian,
tetapi seseorang yang menginginkan teman dan tidak memilikinyalah orang yang kesepian.
Kesepian adalah pengalaman subjektif. Kesepian juga dideskripsikan sebagai
kesakitan sosial - suatu mekanisme psikologis untuk memperingatkan seorang
individu atas isolasi yang tidak diinginkan dan memotivasinya untuk mencari
hubungan sosial.
8.
Sebab Orang Dilanda Kesepian
A.
Frustasi,
B.
Sedang
terjadi masalah,
C.
Pikiran
yang sedang kalut,
9.
Contoh Orang yang Dilanda Kesepian
A.
Saya
orang Surabaya, namun kuliah di Universitas Gunadarma, maka saya harus tinggal
disebuah kost-kostan. Saat jauh dari keluarga dan tinggal sendirian di kost-an
saya sangat merasa kesepian.
B.
Andi
baru saja diputusin oleh pacarnya, ia kini sangat merasa kesepian.
C.
Saya
mahasiswa baru Universitas Gunadarma, saat hari pertama kuliah saya merasa
kesepian karena saya belum mengenal teman-teman baru saya.
10.
Pengertian Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari kata
tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa
arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan
yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan
tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah
akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan
oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Contoh:
Ketidakpastian seseorang lulus atau
tidak dalam ujian sarjana, lulus atau tidaknya dalam ujian sarjana sangat
berpengaruh dalam mencari pekerjaan bagi seseorang.
11.
Sebab Ketidakpastian
A.
Obsesi
Merupakan
neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus.
Biasanya hal – hal yang tidak menyenangkan.
B.
Phobia
Ialah
rasa ketakutan yang tidak dikehendaki, tidak normal, kepada suatu hal atau
kejadian tanpa diketahui sebab – sebabnya.
C.
Kompulasi
Ialah
adanya keragu – raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada yang
tidak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali – kali.
D.
Hysteria
Ialah
neurosa yang disebabkn oleh tekanan mental,kekecewaan, pengalaman pahit yang
menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang
lain.
E.
Delusi
Menunjukan
pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu kenyataan palsu. Tidak dapat
memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan
pengalaman.
Delusi
ada 3 macam yaitu :
-
Delusi
persekusi : mengaggap keadaan sekitarnya jelek.
-
Delusi
keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar.
-
Delusi
melancholis : manganggap dirinya bersalah, hina, dan dosa.
F.
Halusinasi
Khayalan
yang terjadi tanpa rangsangan panca indera dengan sugesti dari orang dapat juga
berhalusinasi, yang umumnya halusinasi buatan.
G.
Keadaan
emosi
Dalam keadaan
tertentu seseorang berpengaruh oleh emosinya. Ini Nampak pada keseluruhan
pribadinya.
Jadi,
hidup ini penuh ketidakpastian yang membuat kita gelisah. Pesan saya untuk
menghadapi kegelisahan dalam hidup ini yaitu selalu berdoa dan serahkan setiap
urusan kita kepada Allah SWT.
“THINK
POSITIVE AND POSITIVE THINGS WILL HAPPEN”