Selasa, 19 Januari 2016

Ilmu Budaya Dasar

Paper 15.

Nama              : Mohamad Yudha Sulistio
NPM               : 14215270
Kelas              : 1EA17
Fakultas          : Ekonomi
Jurusan           : Manajemen


Manusia dan Harapan



     1.    Pengertian Harapan

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup.

     2.    Contoh Harapan

Yudha gagal masuk universitas negeri, lalu ia memilih untuk melanjutkan kuliahnya di Universitas Gunadarma. Ia mengambil jurusan Manajemen dengan harapan agar ia bisa menjadi pengusaha yang sukses dan bisa menginspirasi orang banyak nantinya.

     3.    Persamaan Harapan dan Cita-Cita

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar.

Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

     4.    Pengertian Doa

Menurut Syari’at Do’a adalah memohon dan meminta pertolongan kepada Allah swt akan apa-apa yang kita inginkan serta Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memadharatkan.

Contoh:

Setiap sehabis sholat saya selalu berdoa untuk kedua orang tua saya. Doanya yaitu
“Ya Allah, ampunilah dosa aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil. Aamiin”.

     5.    Pengertiaan Kepercayaan

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.

     6.    Usaha Manusia Untuk Percaya Kepada Allah SWT

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Allah. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :

A.    Meningkatkan ketakwaan kita dengan meningkatkan ibadah.
B.    Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
C. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
D.   Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
E.    Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya

Ilmu Budaya Dasar

Paper 14.

Nama              : Mohamad Yudha Sulistio
NPM               : 14215270
Kelas              : 1EA17
Fakultas          : Ekonomi
Jurusan           : Manajemen


Manusia dan Kegelisahan



     1.    Pengertian Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hati nya, selalu merasa khawatir tidak tenang,tidak sabar,cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatan nya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah laku nya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan, ke khawatiran ataupun ketakutan.

     2.    Macam-Macam Kecemasan yang Dialami Manusia

Tentang perasaan kecemasan, Sigmund Freud membedakannya menjadi tiga macam, yaitu :

A.     Kecemasan obyektif (kenyataan), kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan dan kegelisahan ini timbul akibat adanya pengaruh dari luar atau lingkungan sekitar.

Contoh : 

Tini seorang ibu muda, mempunyai anak berumur dua tahun, Tina namanya. Tina tumbuh sehat, montok, lucu, lincah, dan sangat akrab dengan ibunya. Hampir seluruh waktu Tini tercurahkan untuk Tina. Ia keluar kerja demi Tina, anak yang baru seorang itu. Sekonyong-konyong Tina sakit ; muntah-muntah disertai buang air. Tini bingung, anaknya segera dibawa kerumah sakit. Kata dokter, Tina harus dirawat di rumah sakit dan tidak boleh ditunggui. Tina menangis terus, tetapi ibunya harus meninggalkannya. Tini gelisah, cemas, khawatir, memikirkan nasib anaknya.

Pada contoh tersebut jelas bagi kita, bahwa kecemasan yang diderita oleh ibu Tini adalah karena adanya bahaya dari luar yang mengancam anaknya.


B.     Kecemasan neurotik (saraf). Kecemasan ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund freud kecemasan ini dibagi dalam tiga macam, yakni :

Kecemasan yang timbul akibat penyesuaian diri dengan lingkungan.  Kecemasan ini timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan idenya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.

Contoh :

Ujang anak laki-laki berumur 10 tahun, duduk di kelas 4 SD. Pada suatu hari ia diberi tahu ayahnya bahwa bulan depan ayahnya pindah ke kota lain. Mereka sekeluarga harus pindah. Sudah tentu ia harus ikut. Jadi, ia harus pindah sekolah ke kota tempat ayahnya bertugas.  Ibunya tampak gelisah, karena ia telah merasa betah tinggal di tempat itu berkat adanya seorang ibu yang aktif mengumpulkan dan memajukan  ibu-ibu. Lebih-lebih Ujang, karena baik di kampung maupun di sekolah ia memiliki banyak kawan. Ia takut kalau di tempat baru kelak ia tidak merasa betah. Namun bila tidak ikut pindah, ia akan ikut siapa?. Bila ikut pindah, bagaimana suasana di tempat baru nanti?.  Ia takut pada bayangannya sendiri.

Rasa takut irasional atau fobia. Rasa takut ini mudah menular sehingga kadang-kadang tanpa alasan dan hanya karena pandangan saja, yang kemudia dilanjutkan dengan khayalan yang kuat dan dapat menimbulkan rasa takut.

Contoh :

Orang takut ular, binatang berbulu, atau takut lintah. Rasa takut seperti ini dapat kita tekan, sehingga berkurang, atau hilang sama sekali. Pengalaman ketika kecil dapat menjadikan anak takut akan sesuatu, seperti benda tajam, takut darah, dan sebagainya.

Rasa takut lain seperti rasa gugup, gagap, dan sebagainya.

Contoh :

Seseorang yang tidak bisa menyanyi atau bicara di depan umum, sekonyong-konyong diminta untuk menyanyi atau berpidato, ia akan gelisah, gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau bernyanyi.


C.   Kecemasan moral, Sifat seperti rasa iri, benci, dengki, dendam dan sebagainya adalah sifat yang tidak terpuji baik diantara sesama manusia, maupun dihadapan Tuhan. Dengan adanya sifat itu, seseorang akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah, dan putus asa.
Setiap orang memiliki emosi, dan emosi penting bagi kemajuan. Namun, emosi tidak terbendung akan menyebabkan perasaan–perasaan cemas, gelisah, khawatir, benci dan perasaan negatif lainnya. Perasaan itu demikian hebatnya, sehingga dapat mendesak dan mengusir pikiran-pikiran tenang, tentram, segar, dan damai.

Contoh :

Andi yang iri terhadap Budi karena usaha Budi lebih maju maka Andi menyuruh orang untuk membakar tempat usaha Budi karena Andi timbul rasa benci terhadap Budi.

     3.    Sebab-Sebab Kegelisahan

A.    Kurang beriman
Pengaruh iman terhadap jiwa dan kehidupan manusia diantaranya berani sebab bagi yang beriman tidak ada yang lebih kuat Allah dan tidak ada kebesaran yang melebihi kebesaran Allah.

B.    Kurang atau tidak yakin akan kekuatan diri sendiri
Kurang yakin akan kekuatan diri sendiri menjadi seorang yang pengecut, ancaman yang dihadapinya terasa begitu besar sebaliknya diri merasa kecil.

C.   Karena merasa bersalah atau berdosa
Karena perbuatan dosa akan mengguncangkan jiwa dan menimbulkan keraguan di dalam hatinya.

     4.    Contoh Kegelisahan Manusia

A.    Budi mencuri uang ibunya, setelah mencuri uang ibunya Budi pun menjadi gelisah. Ia menyadari bahwa mencuri itu tidak baik.
B.    Andi menitipkan motornya di parkiran dekat stasiun, ia merasa gelisah karena takut motornya hilang dicuri.
C.   Baru-baru ini terjadi ledakan bom di Sarinah, Jakarta yang dilakukan oleh teroris. Warga kota lain memang tidak terkena ledakan bom tersebut secara langsung. Namun warga kota lain menjadi gelisah takut kalau kota mereka juga terjadi ancaman bom seperti yang terjadi di Sarinah.

     5.    Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan

Dalam mengatasi kegelisahan diperlukan nilai-nilai agama seperti bersifat qana’ah (berpikir positif). pertama–tama harus dimulai dari diri  sendiri, yaitu bersikap tenang. Dengan bersikap tenang, sehingga ketidaksabaran atau kecemasnnya dapat dikurangi dengan berdo’a kepada Tuhan serta berusaha keras untuk mengatasi hal yang membuatnya menjadi gelisah dan mungkin segala kesulitan dapat diatasi.

Contoh:

Yudha merasa gelisah saat menunggu hasil Ujian Nasional. Ia takut kalau nilainya jelek sehingga mengecewakan kedua orang tuanya. Untuk mengatasi rasa gelisah itu, Yudha lalu mengambil wudhu dan sholat serta berdoa agar mendapat nilai bagus dan agar menghilangkan rasa gelisah itu.

     6.    Pengertian Keterasingan

Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal,sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil.

Contoh:

Andi adalah anak seorang tukang sate, ia sangat pintar dan rajin. Andi mendapat beasiswa dari Universitas Gunadarma, sehingga ia sama sekali tidak membayar sepeserpun untuk kuliah disana. Namun, disana ia diasingkan oleh Budi dan kawan-kawannya, karena Budi merupakan seorang anak pengusaha kaya, Budi tidak mau bergaul dengan orang-orang yang dibawah levelnya, sehingga Andi diasingkan dalam pergaulan.

     7.    Pengertian Kesepian

Kesepian adalah keadaan emosi dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh hasrat
akan hubungan akrab tetapi tidak dapat mencapainya. Individu yang tidak menginginkan teman bukan orang yang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan teman dan tidak memilikinyalah orang yang kesepian. Kesepian adalah pengalaman subjektif. Kesepian juga dideskripsikan sebagai kesakitan sosial - suatu mekanisme psikologis untuk memperingatkan seorang individu atas isolasi yang tidak diinginkan dan memotivasinya untuk mencari hubungan sosial.

     8.    Sebab Orang Dilanda Kesepian

A.    Frustasi,
B.    Sedang terjadi masalah,
C.   Pikiran yang sedang kalut,

     9.    Contoh Orang yang Dilanda Kesepian

A.    Saya orang Surabaya, namun kuliah di Universitas Gunadarma, maka saya harus tinggal disebuah kost-kostan. Saat jauh dari keluarga dan tinggal sendirian di kost-an saya sangat merasa kesepian.

B.    Andi baru saja diputusin oleh pacarnya, ia kini sangat merasa kesepian.

C.   Saya mahasiswa baru Universitas Gunadarma, saat hari pertama kuliah saya merasa kesepian karena saya belum mengenal teman-teman baru saya.

     10.  Pengertian Ketidakpastian

Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.

Contoh:

Ketidakpastian seseorang lulus atau tidak dalam ujian sarjana, lulus atau tidaknya dalam ujian sarjana sangat berpengaruh dalam mencari pekerjaan bagi seseorang.

     11.  Sebab Ketidakpastian

A.    Obsesi
Merupakan neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus. Biasanya hal – hal yang tidak menyenangkan.
B.    Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tidak dikehendaki, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab – sebabnya.
C.   Kompulasi
Ialah adanya keragu – raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada yang tidak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali – kali.
D.   Hysteria
Ialah neurosa yang disebabkn oleh tekanan mental,kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
E.    Delusi
Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu kenyataan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ada 3 macam yaitu :
-          Delusi persekusi : mengaggap keadaan sekitarnya jelek.
-          Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar.
-          Delusi melancholis : manganggap dirinya bersalah, hina, dan dosa.
F.    Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indera dengan sugesti dari orang dapat juga berhalusinasi, yang umumnya halusinasi buatan.
G.   Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang berpengaruh oleh emosinya. Ini Nampak pada keseluruhan pribadinya.

Jadi, hidup ini penuh ketidakpastian yang membuat kita gelisah. Pesan saya untuk menghadapi kegelisahan dalam hidup ini yaitu selalu berdoa dan serahkan setiap urusan kita kepada Allah SWT.



“THINK POSITIVE AND POSITIVE THINGS WILL HAPPEN”

Ilmu Budaya Dasar

Paper 13.

Nama              : Mohamad Yudha Sulistio
NPM               : 14215270
Kelas              : 1EA17
Fakultas          : Ekonomi
Jurusan           : Manajemen


Manusia dan Tanggung Jawab




     1.       Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawabitu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain.

Contohnya saya Yudha sebagai mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk belajar yang rajin serta mengerjakan tugas-tugas kuliah yang diberikan oleh dosen saya di Universitas Gunadarma.

     2.       Macam-Macam Tanggung Jawab

A.      Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memeyahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi.

Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.

Contohnya:
Apabila kita berjanji kepada diri sendiri untuk merubah tingkah laku kita yang buruk, kita harus menepati janji tersebut, karena dengan menepati janji tersebut berarti kita bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

B.      Tanggung Jawab terhadap Keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, isteri, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

Contohnya:
Sebagai kepala keluarga, seorang ayah harus bertanggung jawab kepada keluarganya untuk memberi nafkah. Selain itu seorang ayah juga harus bertanggung jawab untuk membimbing keluarganya.

C.      Tanggung Jawab terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

Contohnya:
Seorang ketua RT/RW harus bertanggung jawab kepada warganya. Apabila terjadi perselisihan antar-warga, harus cepat ditangani dan jangan lepas tangan atas kejadian yang terjadi dalam masyarakat.

D.      Tanggung Jawab terhadap Bangsa dan Negara

Manusia pasti hidup ditengah-tengah suatu Negara. Dan tentunya anggota masyarakatnya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam Negara tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada bangsa dan negara.

Contohnya:
Sebagai masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab, kita seharusnya dapat membayar pajak tepat waktu. Karena uang pajak juga untuk perkembangan pembangunan di Indonesia, dan tentunya hasilnya pun untuk masyarakat Indonesia juga yang menikmati.

E.       Tanggung Jawab terhadap Tuhan

Manusia diciptakan oleh Tuhan pasti didasari dengan rasa tanggung jawab, dan manusia dituntut untuk tahu mana yang benar dan mana yang salah atas perbuatannya. Selain itu, manusia juga harus menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Contohnya:
Setiap umat islam harus beranggung jawab dengan agamanya dengan menjalankan perintah-peintah Allah SWT, seperti shalat 5 waktu, mengaji, berpuasa, dan kegiatan agama lainnya
     3.       Pengertian Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati.

     4.       Macam-Macam Pengabdian

A.      Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha

Yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan.

Contoh:
 Umat Islam melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari, melakukan zakat, melaksanakan kurban dan sebagainya, itu semua tidak lain adalah untuk pengabdian kepada Tuhan yang Maha Esa.

B.      Pengabdian kepada masyarakat

Ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian juga pengorbanan.

Contoh:
Seorang mahasiswa yang telah lulus, kemudian berusaha memajukan pendidikan di desanya dengan mendirikan sekolah, walaupun tanpa imbalan apapun, ia lakukan demi kemajuan desanya.

C.      Pengabdian kepada raja

Yaitu suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi.

Contoh:
Seorang gadis dengan suka rela dijadikan selir oleh rajanya.

D.      Pengabdian kepada negara

Timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa.
Contoh:
Dalam usaha merebut kembali Irian Barat dari penjajah Belanda, banyak pemuda yang mendaftarkan diri menjadi sukarelawan.

E.       Pengabdian kepada harta

Ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya, sehingga tindakan- tindakannya semata- mata demi harta. Kadang- kadang ia tanpa menyadari justru mengorbankan dirinya untuk mempertahankan hartanya, yang akhirnya tidak dapat menikmati hartanya.

Contoh:
Seorang koruptor yang mencuri uang rakyat.

F.       Pengabdian kepada keluarga

Ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.

Contoh:
Seorang Ayah yang rela lembur kerja untuk mendapat tambahan gaji demi membayar uang kuliah anaknya.

     5.       Pengertian Pengorbanan

Pengorbanan adalah pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.

     6.       Contoh Pengorbanan

Seorang ayah yang mendonorkan ginjalnya untuk anaknya yang terkena penyakit ginjal. Hal itu dilakukan ayahnya agar anaknya bisa sehat kembali.

     7.       Macam-Macam Pengorbanan

Macam-macam Pengorbanan yaitu
1. Pengorbanan harta benda
2. Pengorbanan pikiran
3. Pengorbanan perasaan
4. Pengorbanan tenaga

     8.       Pengorbanan Dalam Kehidupan

Perjuangan atau pengorbanan dalam hidup seseorang sangatlah di perlukan dalam kehidupan seorang manusia yang hidup di alam nyata ini ,sehingga bisa dikatakan dalam kehidupan seseorang bisa dikatakan haruslah berjuang atau berusaha untuk mencapai keinginan atau cita-cita yang ingin di capai baik itu dalam bidang materi maupun imateri. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita mendengar atau sering kita ucapakan tentang perjuangan dalam kehidupan manusia, tetapi sangat sulit sekali untuk di laksanakan namun pada dasarnya tidak ada hal yang sulit untuk kita kerjakan bila seseorang telah mencapai kesadaran yang nyata akan pentingnya perjuangan dalam kehidupan seorang manusia untuk mencapai keinginan atau cita-cita yang ingin di raih.
Artinya dalam hidup ini harus ada sebuah usaha dari kita untuk bisa maju. Ketika seseorang sudah tidak memiliki semangat untuk maju maka bisa dipastikan orang itu akan menjadi pecundang seumur hidupnya..Orang tersebut hanya bisa menyalahkan keadaan, diri sendiri dan orang lain. Untuk itu siapa pun kita, jika kita ingin sukses maka haruslah ada sebuah perjuangan dalam hidup ini.

Contoh pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari:
Saya Yudha, Mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen ingin sekali mendapat IPK diatas 3,7. Agar keinginan saya tercapai maka saya harus rajin belajar. Saya  mengorbankan waktu bermain saya agar bisa fokus belajar dan bisa mengerjakan tugas kuliah saya.

Ilmu Budaya Dasar

Paper 12.

Nama              : Mohamad Yudha Sulistio
NPM               : 14215270
Kelas              : 1EA17
Fakultas          : Ekonomi
Jurusan           : Manajemen



Manusia dan Pandangan Hidup



     1.    Pengertian Pandangan Hidup

Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang di anut oleh suatu masyarakat yang di pilih secara selektif oleh para individu dan golongan dalam masyarakat. Setiap manusia memiliki keinginan baik maupun buruk.

     2.    Macam-Macam Sumber Pandangan Hidup

Pandangan hidup yang diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
A.    Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya
B.    Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
C.   Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya

     3.    Pengertian Ideologi

Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasangagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan citacita.
Dalam perkembangannya terdapat pengertian Ideologi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destutt de Tracy seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi yaitu ‘science of ideas’, suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.

     4.    Macam-Macam Ideologi

A.    Konservatisme
Inti pemikiran: memelihara kondisi yang ada, mempertahankan kestabilan, baik berupa kestabilan yang dinamis maupun kestabilan yang statis. Tidak jarang pula bahwa pola pemikiran ini dilandasi oleh kenangan manis mengenai kondisi kini dan masa lampau.
B.    Anarkisme
Inti pemikiran: Menciptakan masyarakat tanpa hirarkis.
C.   Komunisme
Inti pemikiran: Perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas di masyrakat.
D.   Marxisme
Inti pemikiran: Teori nilai tenaga kerja.
E.    Feminisme
Inti pemikiran: Emansipasi Wanita
F.    Fasisme
Inti pemikiran: Negara di perlukan untuk mengatur masyarakat.
G.   Demokrasi
Inti pemikiran: Kedaulatan di tangan rakyat.
H.    Liberalisme
Inti pemikiran: Kebebasan individu.

     5.    Pengertian Cita-Cita

Cita-cita adalah hal yang berkaitan dengan tujuan hidup seseorang menyangkut masa depan. Di dalamnya tersimpan sejuta harapan dan perasaan yang menggebu-gebu untuk mewujudkannya menjadi hal yang mungkin bukan mustahil.

Contohnya saya bercita-cita ingin menjadi orang sukses yang bisa membahagiakan kedua orang tua saya. Saya ingin menjadi seorang pengusaha karena saya mempunyai motivasi untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses.

     6.    Pengertian Kebajikan

Kebajikan adalah perbuatan dimana seseorang berbuat kebaikan kepada oranglain untuk membantunya tanpa mengharapkan pamrih.

Contoh perbuatan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari:

Ketika sedang dalam perjalanan pulang Andi melihat seorang nenek-nenek di pinggir jalan yang terlihat ketakutan saat hendak menyebrang jalan. Andi kemudian berhenti dan memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan, lalu Andi menyebrangkan nenek itu.

     7.    Makna Kebajikan

Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk yang bermoral dan beretika. Atas dorongan suara hatinya cenderung manusia untuk berbuat kebaikan. Manusia adalah mahluk sosia, yang kodratnya saling membutuhkan satu sama lain. Jadi jikalau kita salaing membantu maka suatu saat kita sedang kesulitan pasti kita akan dibantu juga.

     8.    Pengertian Usaha dan Perjuangan

Usaha atau perjuangan adalah bentuk kerja keras untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita. Tanpa adanya usaha, hidup manusia tak ada artinya. Manusia diciptakan berakal dan berindra, di mana apa yang dititipkan-Nya harus dipotensialkan sesuai kemampuannya.
Perjuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup dan kehidupan. Perjuangan merupakan bentuk dari serangkaian upaya yang dilakukan. Ketika berupaya untuk meraih apa yang kita inginkan, kita tentu membutuhkan serangkaian action, strategi dan perilaku yang tepat. Pengulangan ketiganya secara terus menerus melalui perbaikan dan pengembangan yang dibutuhkan sesungguhnya merupakan inti dari perjuangan hidup.

Contohnya ketika kita ingin sekali kuliah di universitas yang kita inginkan maka kita akan melakukan usaha agar keinginan kita bisa tercapai. Usahanya yaitu dengan belajar yang rajin dan berdoa.

     9.    Langkah-Langkah Pandangan Hidup

A.    Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.

B.    Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.

C.   Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.

D.   Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.

E.    Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.